Biopestisida?
Biopestisida
adalah pestisida yang berasal dari bahan-bahan alami atau mikroorganisme yang
dapat digunakan untuk mengendalikan hama tanaman atau organisme pengganggu
lainnya. Berbeda dengan pestisida kimia yang umumnya bersifat sintetis dan
dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia,
biopestisida cenderung lebih ramah lingkungan. Biopestisida memiliki beberapa
keunggulan, seperti kemampuan untuk mengendalikan hama secara spesifik tanpa
merusak organisme non-target, degradabilitas yang lebih baik di lingkungan, dan
potensi risiko kesehatan manusia yang lebih rendah. Namun, efektivitasnya dapat
bervariasi tergantung pada kondisi lingkungan dan praktik penggunaannya.
Beberapa penelitian telah merancang pestisida dalam ukuran yang lebih kecil
atau seperti partikel, yang biasa disebut nano pestisida.
Apa
itu nano pestisida?
Nano
pestisida adalah formulasi pestisida yang menggunakan teknologi nanopartikel
untuk mengirimkan bahan aktif ke dalam tanaman atau organisme target. Nano
pestisida dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan
pestisida dengan memanfaatkan sifat-sifat unik nanopartikel. Teknologi
nanopartikel melibatkan partikel yang berukuran sangat kecil, seringkali dalam
skala nanometer (1 nanometer = 1 miliar bagian dari satu meter).
Saat
ini telah dikembangkan banyak sekali jenis nano pestisida. Namun terdapat
beberapa potensi dari nano pestisida terhadap lingkungan dan kesehatan manusia
akibat dari ukurannya yang kecil dan masuk ke jaringan tanaman. Sehingga berpengaruh
terhadap kandungan dalam tanaman terutama apabila mengandung senyawa kimia.
Oleh karena itu dikembangkan kembali nano pestisida tersebut yang berbahan
dasar dari bahan-bahan alami atau biasa disebut nano biopestisida. Salah satu
bahan yang telah diteliti dan dikembangkan adalah nano biopestisida dari serai
wangi.
Mengutip
dari salah satu jurnal oleh Nefri et al., 2018, bahwa formula nano
biopestisida seraiwangi disusun oleh campuran minyak serai wangi, surfaktan dan
ko-surfaktan serta didominasi oleh air sehingga formula ini aman buat
lingkungan. Selain itu, pada jurnal yang dikutip oleh Septariani et al., 2020 aplikasi nano
biopestisida dari minyak serai wangi di lahan cabai lokasi mitra terbukti
efektif menurunkan intensitas penyakit kuning lebih dari 50% dibandingkan tanpa
pengendalian. Nanopestisida alami ini aman terhadap lingkungan, mudah diolah
dan diaplikasikan sesuai dengan prinsip sistem pertanian berkelanjutan, serta
efektif dan efisien dalam penggunaan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
petani mitra.
Peran
Nano Biopestisida terhadap Sistem Pertanian Berkelanjutan?
Nano
biopestisida dapat memainkan peran penting dalam mendukung sistem pertanian
berkelanjutan dengan menggabungkan keunggulan teknologi nanopartikel dan bahan
aktif dari sumber alami atau mikroorganisme. Berikut adalah beberapa peran
kunci nano biopestisida dalam konteks pertanian berkelanjutan:
- 1. Efisiensi
Penggunaan Bahan Aktif
Nano
biopestisida dapat meningkatkan efisiensi penggunaan bahan aktif dari
biopestisida, memungkinkan penggunaan dosis yang lebih rendah untuk mencapai
efek yang sama atau bahkan lebih baik. Hal ini dapat mengurangi jumlah bahan
aktif yang dibutuhkan dan, oleh karena itu, meningkatkan keberlanjutan
penggunaannya.
- 2. Peningkatan
Penetrasi dan Bioavailabilitas
Dengan ukuran partikel yang sangat kecil, nano biopestisida dapat lebih mudah menembus sel-sel tanaman atau organisme target, meningkatkan penyerapan bahan aktif dan bioavailabilitasnya. Ini mendukung efektivitas pengendalian hama dan penyakit.
- 3. Pengendalian Target yang Lebih Spesifik
Nano
biopestisida dapat diarahkan secara lebih spesifik ke organisme target,
mengurangi dampak pada organisme non-target. Ini mendukung prinsip-prinsip
pertanian berkelanjutan dengan menjaga keseimbangan ekosistem.
- 4. Pengurangan
Dampak Lingkungan
Dengan mengurangi dosis dan meningkatkan targetting, nano biopestisida dapat membantu mengurangi residu pestisida pada hasil pertanian dan mengurangi potensi pencemaran lingkungan. Ini konsisten dengan tujuan pertanian berkelanjutan untuk melestarikan dan melindungi lingkungan.
- 5. Mengurangi
Risiko Resistensi Hama
Efisiensi
penggunaan dan penargetan yang lebih spesifik dapat membantu mengurangi risiko
perkembangan resistensi hama terhadap biopestisida. Hal ini mendukung manajemen
hama yang berkelanjutan.
- 6. Pengurangan
Beban Kerja dan Biaya Produksi
Nano
biopestisida dapat mengurangi beban kerja petani dan biaya produksi karena
dosis yang lebih rendah dan efektivitas yang tinggi. Ini dapat meningkatkan
efisiensi produksi pertanian secara keseluruhan.
- 7. Peningkatan
Produktivitas Tanaman
Dengan
memberikan perlindungan yang lebih efektif terhadap hama dan penyakit, nano
biopestisida dapat mendukung peningkatan produktivitas tanaman. Hal ini penting
untuk mencapai tujuan pertanian berkelanjutan yang mengutamakan produksi yang
berkelanjutan dan aman.
- 8. Inovasi
dalam Pengembangan Produk Pertanian
Penggunaan
nano teknologi dalam biopestisida juga membuka peluang untuk inovasi dalam
pengembangan produk pertanian. Ini mencakup formulasi yang lebih canggih dan
peningkatan kualitas produk.
Nano
biopestisida menawarkan potensi keunggulan dalam berbagai aspek, aspek-aspek
seperti keamanan lingkungan dan kesehatan manusia yang harus tetap diperhatikan
dan diinvestigasi secara mendalam. Pengembangan dan penerapan nano biopestisida
harus dilakukan dengan memperhatikan dampaknya secara menyeluruh dan dengan
mematuhi regulasi yang berlaku.
REFERENSI
Ariningsih, E. (2016). Prospek
Penerapan Teknologi Nano dalam Pertanian dan Pengolahan Pangan di Indonesia. Forum
Penelitian Agro Ekonomi, 34(1), 1.
Nefri, J., Noveriza, R., Suheryadi, D.,
& Ukrita, I. (2018). Kajian Teknoekonomi Aplikasi Nano Seraiwangi Terhadap
Penyakit Mosaik dan Potensi Meningkatkan Pendapatan Petani Nilam. Indonesian
Journal of Essential Oil, 3(2), 89–97.
Septariani, D. N., Hadiwiyono, H., Harsono, P., & Mawar, M. (2020). Pemanfaatan Minyak Serai Sebagai Bahan Aktif Nanovirusida untuk Pengendalian Penyakit Kuning pada Cabai. PRIMA: Journal of Community Empowering and Services, 4(2), 51.
Nama : Isnaini Ainun Habibah
NPM : 21025010158
Kelas : C025