Tuesday, October 11, 2022

implementasi revolusi industri 4.0 dalam bidang pertanian

 Saat ini semua jenis mesin tanam bibit padi di Jepang adalah berpenggerak

sendiri (self-propulsion type), dioperasikan dengan cara dituntun (walking type) atau

dikendarai (riding type). Jenis mesin yang dituntun umumnya memiliki alur tanam 2

hingga 6 alur, sedangkan tipe yang dikendarai memiliki 4 hingga 12 alur tanam dalam sekali lintasan penanaman.

Pembuatan bibit padi dilakukan dengan menyemaikan 200 gram benih dalam

kotak berukuran 60 x 30 x 3 cm. Benih ini disemai di dalam ruang gelap hingga

berkecambah, kemudian di berikan sinar matahari selama dua hari hingg berwarna

hijau merata. Setelah itu bibit dipelihara hingga ukuran atau ketinggian yang

diinginkan. Di pusat pembibitan padi di Jepang, bibit untuk lahan seluas 50 samapi

200 ha (sekitar 7000 hingga 30000 kotak) dibuat dengan seragam, dimana di

dalamnya juga dilengkapi dengan proses desinfektan benih, pencampuran pupuk,

pengepakan media tanam/tanah ke kotak semai bibit, kendali suhu, penyemprotan,

dll.

Indo Jarwo transplanter adalah mesin modern untuk menanam bibit padi

dengan sistem penanaman serentak 4 baris. Penggunaan mesin ini relatif mudah

dimana garpu penanam (picker) mengambil bibit padi kemudian ditancapkan pada

lahan yang kondisinya rata. Adapun keunggulan Indo Jarwo

Transplanter antara lain (Umar, Hidayat dan Pangaribuan, 2017) :

1. Mendukung sistem jajar legowo 2:1 dengan jumlah baris tanam 4 baris. Jarak

tanam antar barisnya 20 cm, jarak tanam legowo 40 cm.

2. Kapasitas tanam cukup tinggi 6 jam/ha.

3. Jarak tanam dalam barisan dapat diatur dengan ukuran 10 - 18cm.

4. Penanaman yang presisi (akurat).

5. Tingkat kedalaman tanam yang dapat diatrur.

6. Jumlah tanaman dalam satu lubang berkisar 2 – 4 tanaman per lubang.

7. Jarak dan kedalaman tanam seragam sehingga pertumbuhan dapat optimal dan

seragam.

Cara Pengoprasian Indo Jarwo Transplanter (Balai Penelitian dan

Pengembangan Pertanian, 2013)

1. Siapkan bibit di dalam tray dan rak yang tersedia

2. Atur tuas hidrolik pada posisi sesuai dengan kedalaman lahan, posisi fix

merupakan posisi standar pelampung pada saat penanaman.

3. Buat tanda/tandai posisi awal dan akhir operasional mesin pada lahan sawah

4. Atur posisi tanda batas jarak tanaman (rulling mark) pada mesin untuk

menandai jarak tanam antar baris tanaman.

No comments:

Post a Comment

REVITALISASI PERTANIAN: Inovasi Nano Biopestisida dari Serai Wangi (Cymbopogon nardus L.) dan Dampaknya Terhadap Keberlanjutan Pertanian

Sumber: https://www.greeners.co/ide-inovasi/biopestisida-dari-kulit-durian/   Biopestisida? Biopestisida adalah pestisida yang berasal dar...